Sunday, November 18, 2012

13 Solusi Atasi Masalah Umum Mengasuh Anak


Mulai dari pilih-pilih makanan sampai mengompol, pelajari apa yang paling sering diperdepatkan orang tua dan bagaimana memecahkan konflik.
Berikut ini 13 masalah umum antara orang tua dan anak:

1. Hukuman

Anak akan selalu menguji batas kesabaran dan membuat orangtua berdebat. Hindari konflik ini dengan duduk bersama diwaktu santa dan membuat enam sampai delapan aturan keluarga, yang dijelaskan dengan tenang sambil memberi pengertian kepada anak. Perkirakan juga anak akan menguji keseriusan anda tentand peraturan ini, jawablah dengan tegas “Kamu tahu peraturanya”

2. Emosi Anak

Baik kemarahan anak atau remaja, pesan yang anak anda sampaikan adalah anda menolak permintaannya. Berhadapan dengan emosi bisa membuat orangtua merasa bersalah atau simpati dang menyerah. Namun ada juga yang menentang dan marah.

Yang harus dilakukan adalah menyeimbangkan simpati dan pesan yang mendidik bahwa hidup itu penuh dengan tekanan karena tidak setiap orang bisa mendapat apapun yang mereka mau. Yakinkan pada anak anda bahwa masalahnya sendiri untuk dipecahkan, tapi anda akan selalu siap jika anak buth saran dan petunjuk


3. Anak Yang Haus Perhatian

Orang tua yang bekerja kadang kuwalahan saat mereka pulang dan harus berhadapan dengan anak yang meminta perhatian. Orang tua yang lebih dulu tiba di rumah, berharap orang tua yang satunya lagi akan segera tiba agar terhindar dari anak. Yang harus dilakukan dalam hal ini adalah memberi pengertian bahwa anda punya kehidupan sendiri dan anak mampu melakukan hal yang ingin mereka lakukan sendiri.

4. Berantakan

Ketika orang tua meminta anak untuk membereskan barang di sekitar rumah, biasanya selalu dengan cara-cara yang kurang berhasil, seperti memaksa anak itu membereskannya sendiri. Sebaliknya, ketika ada barang yang tidak dibereskan, coba “menyandera” barang tersebut dengan meletakkan barang yang tidak dibereskan ke dalam kotak yang tidak terjangkau oleh anak.

Anak harus melakukan tugas kecil seperti membuang sampah atau membereskan meja jika ingin barangnya kembali. Terus kumpulkan dan sandra barang anak sampai mereka mengerti bahwa mereka mempunyai kewajiban kelak pada masyarakat.

5. Salah Paham
Banyak masalah komunikasi ketika anak mengekspresikan dan mencoba ide dan merasa berbeda dengan anda. Ketika anak mengatakan sesuatu yang membuat anda marah, tahan emosi untuk mengungkapkan kesalahan dalam pemikiran mereka.

Tanyakan beberapa pertanyaan sebelum memberi reaksi, namun keefektifan pertanyaan anda bergantung kepada seberapa besar rasa penasaran dan hormat anda. Anak akan tahu dari intonasi suara dan ekspresi wajah, jika anda tidak menyudutkan anak, kemungkinan besar anak akan mendengarkan anda.

6. Kurangnya Rasa Terima Kasih
Kepercayaan umum yang buruk  diantara pasangan adalah bahwa mereka tidak perlu berterima kasih ketika mereka menyelesaikan sesuatu, karena itu memang tugas yang harus mereka lakukan. Di meja makan, di depan anak, ucapkan terima kasih kepada pasangan anda. Anda akan memberi contoh yang sangat baik pada anak anda sekaligus menjaga kelangsungan pernikahan anda.

7. Kurang Tidur
Ketika anak bangun di malam hari, orang tua yang lelah berdebat tentang cara terbaik membuat anak tidur. Fokuslah untuk bekerja sama ketika malam dimulai dengan menciptakan kebiasaan malam yang nyaman yang perlahan akan membiat anak tertidur tanpa anda harus berada di dalam ruangan. Dengan cara ini ketika anak terbangun di malam hari, dia akan terbiasa tidur sendiri

8. Perasaan Diabaikan
Orangtua yang direpotkan oleh keharusan membesarkan anak kadang berakhir dengan merasa saling mengabaikan. Untuk mencegahnya menjadi lebih parah, buatlah ritual harian dengan saling berpegangan selama satu menit, itu saja! Ini tidak mudah jika anfa sedang merasa terluka, tapi menurut para ahli hal tersebut bisa melepaskan hormon yang membuat anda merasa senang dan memperbaiki perasaan anda berdua




9. Pilih-pilih Makanan
Membuat anak makan makanan yang sehat bisa memicu berbagai perasaan orang tua yang berbeda terhadap makanan, menjadikan masalah makanan ini ruang untuk orang tua berdebat. Aturan utama adalah buatlah waktu makan menjadi kesempatan untuk mengobrol dan berbagi pengalaman yang menyenangkan dengan keluarga.

Selama ada satu makanan sehat yang anda tahu akan dimakan oleh anak, tidak perlu terburu-buru menyogok, memaksa atau memesan makanan. Membuat waktu makan menyenangkan akan membuat anda dan pasangan bisa menikmati waktu dan menciptakan kesempatan untuk mencoba makanan baru, tanpa harus berdebat mengenai makanan.

10. Konsekuensi
Orang tua kadang berdebat mengenai memberi hukuman pada anak yang nakal. Membuat konsekuensi adalah bentuk yang wajar dari disiplim, tapi tidak harus selalu menghukum anak dengan keras untuk menjadi efektif.

Ide dasarnya adalah untuk memastikan hukuman sesuai dengan umur dan sesuai dengan yang anda katakan. Dan ketika hukuman selesai pastikan tidak mengungkitnya lagi. Jangan ada dendam!

11. Teman Tidur
Beberapa keluarga berkomitmen untuk tidur pada satu tempat tidur ketika bayi perlu diawasi setiap saat atau anak kesulitan tidur sendiri. Tapi apa yang terjadi ketika orang tua menolak dan memilih tidur di sofa untuk istirahat?

Jika ini terjadi, waktunya untuk memikirkan kembali pengaturan tidur untuk bayi dan anak. Sebagian bayi tidak lagi terbangun tengah malam setelah enak bulan dan akan tertidur sepanjang malam jika ditempatkan di box bayi di dekat anda. Anak dan anda dapat beristirahat yang cukup jika kebiasaan malam ini tegas, nyaman dan konsisten.

12. Disiplin
Untuk mengakhiri perang disiplin, sangat perlu menghentikan perebutan kekuasaan dan mulai saling menghirmati. Agar disiplin menjadi media belajar yang efektif, disiplin harus mempunyai konsekuensi yang alami dan logis.

Konsekuensi alami adalah yang terjadi tanpa campur tangan orang tua, seperti : tanpa jaket kota akan kedinginan jika tidak membuat pekerjaan rumah nilai akan jelek

Konsekuensi logis adalah yang dibuat untuk memberi pelajaran dan pengalaman. Contohnya seorang anak akan dihukum jika dia memukul anak lain.


13. Merengek dan Menangis
Sebagai orang tua pendidik, ini adalah keluhan terbesar orang tua. Ini sangat menyusahkan ketika ada orang tua yang menyerah dan ada yang mencoba tegas namun dengan disiplin yang baik.

Hal tersebut membuat anak bingung apakah anda serius dengan peraturan. Dengan menjadi tidak konsisten anda juga mengajari anak untuk menjadi manipulatif dan liccik untuk melakukan hal sesuka mereka. Cobalah berkata :”maaf telingaku tidak bisa mendengar atau mengerti teriakan dan tangisanmu. Tenang sedikit dan coba berbicara dengan sopan dan aku akan mendengarkan”. Secara otomatis ini akan membuat anda mengajarkan dan memberi contoh cara bicara yang sopan.



profile picutre
Kaskus Donator
UserID: 4604900
Join: 03-08-2012
Post: 2,976
aku.awan sedang di jalan yg benar







No comments:

Post a Comment