Sunday, September 16, 2012

Melihat PON dari Berbagai Sisi

 
DILIHAT DARI SEGI PLN
 
Demi Sukseskan PON XVIII Riau, PLN Kucurkan Dana Hingga Rp 43 Miliar

RIAU.SR – Pasokan listrik salah satu faktor pendukung suksesnya PON Riau, untuk itu PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau akan memaksimalkan pasokan listrik. Bahkan untuk menyukseskan helat akbar tersebut PLN akan mengucurkan dana sebesar Rp43 Milyar. Seperti yang disampaikan General Meneger PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR), Djoko Abu Manan, usai brefing dengan wartawan di kantornya. Pihaknya telah menyiapkan jaringan dan gardu-gardu di beberapa venues PON Riau. Gardu-gardu tersebut disuplay dari Gardu Induk di Teluk Lembu dan Gardu Induk Garuda Sakti. ”Dalam hitungan beban puncak pada pelaksanaan PON Riau 2012 diperkirakan mencapai 457 megawatt. Untuk itu setahun belakangan ini PLN sudah membangun jaringan, memasang gardu, 2 SKTM 20 KV, gardu pelanggan dengan kubikel, gardu hubung dengan kubikel, trafo mobile, unit kabel bergerak, gernet mobile serta gardu di beberapa venues PON,” ujarnya. Disinggung berapa dana yang dibutuhkan dalam memaksimalkan pasokan tersebut, Djoko mengatakan dana yang telah dikucurkan hingga Rp 43 Milyar. Untuk produksi listrik di beberapa pembangkit di Pekanbaru akan dimaksimalkan. Seperti pembangkit di Koto Panjang sebesar 114 megawatt, pembangkit Teluk Lembu sebesar 28 megawatt, pembangkit Riau Power sebesar 30 megawatt. ”Selanjutnya pembangkit teluk lembu eks Gilitimur sebesar 15 megawatt, pembangkit Duri eks Gilitimur dan Sunyaragi sebesar 33 megawatt dan 3 pembangkit sewa, PLTD Sewa Riau, PLTD Sewa Dumai dan PLTD MFO sewa Duri berkapasitas 140 megawatt. Jika diakumulasikan mencapai 408 megawatt,” sebutnya.(AYU)

DILIHAT DARI SEGI PERJUANGAN

Hari ini, PON XVIII Riau akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pesta pembukaan yang dirancang meriah di Stadion Utama Pekanbaru. Di tengah segala keterbatasan venue, PON XVIII akhirnya dibuka.

Gelaran PON tahun ini memang ironis. Dibandingkan soal prestasi lapangan, lebih ribut lagi soal penanganan korupsi dana PON. Berdasarkan data yang dihimpun, masalah stadion utama PON Riau 2012 muncul setelah Dinas Pemuda dan Olahraga Riau lalai mengawal proses administrasi hukum.

Awalnya, untuk membangun stadion dianggarkan dana Rp 900 miliar yang dikawal Perda No 5 tahun 2008 lewat pembangunan tahun jamak sampai Desember 2011. Setelah tenggang waktu terlewati, ternyata anggaran terpakai sudah mencapai Rp 1,18 triliun atau membengkak Rp 218 miliar.

Padahal, revisi Perda No 5/2008 tak pernah dilakukan. Kekurangan dana Rp 218 miliar itu masih belum mencukupi karena untuk menyelesaikan stadion butuh tambahan Rp 130 miliar.

Semula Pemprov Riau mengusulkan revisi Perda No 5/2008 bersamaan dengan revisi Perda No 6/2010 tentang Pembangunan Arena Menembak.

KPK menangkap dua anggota DPRD Riau, Muhammad Faisal Aswan dan Muhammad Dunir, dalam kasus suap revisi Perda No 6/2010 pada awal April 2012. Situasi langsung berbalik dan DPRD Riau menegaskan tak akan membahas revisi Perda No 5/2008 lagi.

KPK telah menetapkan empat tersangka. Kini, keempatnya sudah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Riau. Penahanan tersebut dilakukan guna pengembangan kasus suap di DPRD Riau ini.

Empat tersangka yang ditahan itu adalah M Faisal Aswan anggota DPRD dari Golkar, Muhammad Dunir dari PKB. Dua lainnya adalah Eka Dharma Putra (Kepala Seksi Pengembangan Sarana Prasarana Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Riau) dan Rahmat Syahputra (karyawan PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero).

Tak hanya itu, KPK juga berhasil mengamankan alat bukti berupa uang senilai Rp 900 juta. Uang tersebut terbagi dalam tiga tempat. Uang Rp 500 juta di tas warna hitam. Rp 250 juta di tas kertas coklat, dan Rp 150 juta di tas plastik hijau.

Sebelumnya, dalam persidangan kasus dugaan suap revisi Perda no 6/2010 tentang venue menembak PON Riau terungkap bahwa ada keterlibatan pejabat daerah dan sejumlah anggota DPR. Mereka disebut-sebut ikut kecipratan duit terkait kasus tersebut.

Hal tersebut terungkap melalui mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Riau (Dispora) Lukman Abbas yang juga tersangka kasus ini saat bersaksi untuk terdakwa Eka Dharma Putra dan Rahmat Syahputra di Pengadilan Tipikor Pekanbaru, Riau, Kamis, 2 Agustus 2011 lalu.

Saksi Lukman Abbas, mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Riau (Dispora), menyebutkan, dia menyerahkan uang USD 1.050 ribu (sekitar Rp 9 miliar) kepada anggota DPR. Penyerahan uang merupakan langkah permintaan bantuan PON dari dana APBN Rp 290 miliar.

Penuh Perjuangan

Situasi 2012 berbeda dengan gelaran PON I di Solo pada 1948. Saat itu, Belanda masih ingin berkuasa. PON menjadi pertemuan para atlet untuk membulatkan tekad, menggalang solidaritas dalam semangat menggempur Belanda agar meninggalkan bumi Indonesia. Menurut Maulwi Saelan, dalam bukunya "Kesaksikan Wakil Komandan Tjakrabirawa", pada PON I para atlet mengokohkan tekadnya sebagai patriot bangsa yang siap bertempur membela dan mempertahankan kemerdekaan.

Cerita sebelum PON digelar penuh dengan perjuangan. Pada Januari 1947, di Solo digelar Kongres Olahraga I. Kongres bukan hanya menggelar program meningkatkan prestasi atlet, tetapi juga berjuang menembus blokade Belanda dengan berusaha ambil bagian dalam Olimpiade 1948 London.

Permintaan ikut Olimpiade diajukan ke London dan segera dijawab. Namun, jawaban jatuh ke tangan Belanda di Batavia dan tidak diteruskan kepada Komite Olimpiade RI di Solo. Saat itu, Ibukota RI ada di Yogyakarta karena Jakarta diduduki Belanda.

Dalam jawaban, RI belum bisa diterima sebagai anggota penuh organisasi Olimpiade karena belum menjadi anggota PBB. Meskipun demikian, RI diundang sebagai peninjau.

Ibukota RI di Yogyakarta membentuk delegasi untuk menjadi peninjau. Di antaranya Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Letkol Aziz Saleh dan Maladi sebagai menteri olahraga.

Delegasi tidak jadi berangkat karena diminta menggunakan paspor Belanda. Keharusan paspor Belanda ini adalah rekayasa Belanda untuk menunjukkan kepada dunia mereka masih berdaulat di Indonesia. Menjawab blokade Belanda ini, digelarlah PON I di Solo dengan megah. Sungguh tragis kalau PON yang dulu alat perjuangan bangsa, kini jadi proyek mengeruk uang rakyat


DILIHAT DARI SEGI DANA

Pekanbaru - Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Riau Emrizal Pakis mengatakan, pemerintah Pusat segera mencairkan dana sebesar Rp 100 miliar untuk membantu penyelenggaraan PON XVIII di Provinsi Riau. "Kami segera mengurus administrasinya ke Jakarta," kata Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau, Emrizal Pakis, Jum`at (24/8).

Pendanaan PON Riau sempat terkendala setelah KPK membongkar skandal suap dalam revisi Perda penambahan anggaran proyek PON Riau.

Dalam kasus itu, 10 anggota DPRD Riau telah ditetapkan sebagai tersangka dan tiga lainnya dari Dispora Riau dan pihak kontraktor proyek.

Ia merincikan, dana sebesar Rp 100 miliar itu akan digunakan untuk penyelenggaraan, seperti akomodasi, transportasi dan konsumsi atlet serta ofisial.

Meski begitu, ia mengakui bahwa kucuran dana dari pemerintah pusat lebih rendah dibandingkan dengan usulan yang pernah diajukan Pemerintah Provinsi Riau sebesar Rp 290 miliar.

"Yang itu (Rp 290 miliar) jangan diingat-ingat lagi," kata Emrizal.

Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Riau kini terus berupaya menyelesaikan sejumlah arena olahraga PON agar siap untuk digunakan.

"Seperti lapangan softball yang sedang dipasang rumput dan penyelesaian lapangan tembak untuk pertandingan," kata Emrizal.

Menurut dia, KONI juga tidak keberatan dengan kondisi sejumlah arena olahraga yang digunakan nantinya bakal seadanya tapi tetap bisa digunakan untuk pertandingan.

"KONI tidak ada masalah, meski tempatnya minimalis," ujarnya.

Sebelumnya, Gubenur Riau HM Rusli Zainal usai rapat kesiapan PON XVIII di Pekanbaru, Kamis (23/8), mengatakan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah atau dinas-dinas untuk mendukung penuh pelaksanaan PON XVIII, meskipun tidak terlibat langsung dalam kepanitiaan PB PON Riau.

"Kepada seluruh SKPD perlu mendukung penuh pelaksanaan PON, meskipun tidak terlibat langsung dalam kepanitiaan namun sesuai dengan bidang dan fungsinya masing-masing," katanya. [EL, Ant]



KrisnaKASKUS
aktivis kaskus

KrisnaKASKUS's Avatar

UserID: 4592384
Join Date: Jul 2012
Location: Purwokerto
Posts: 582
KrisnaKASKUS tidak memiliki reputasi

No comments:

Post a Comment