Tuesday, September 4, 2012

Hylarana Rawa, Katak Rawa Baru Dari Indonesia

Lengan Hylarana rawa terlihat kekar karena adanya humeral gland.
 
Hylarana rawa
 
JAKARTA, KOMPAS.com — Satu lagi jenis katak baru ditemukan di Indonesia, menandakan bahwa Indonesia kaya akan beragam jenis amfibi. Spesies yang ditemukan kali ini dinamai Hylarana rawa.

Penemuan spesies ini melalui proses panjang. Pada tahun 2007, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan beberapa pihak menginventarisasi biodiversitas Suaka Margasatwa Giam-Siak Kecil. Tujuannya, sebagai acuan pengajuan suaka margasatwa sebagai cagar biosfer.


Dalam proses inventarisasi, peneliti dan teknisi herpetologi LIPI, Ir Mumpuni dan Mulyadi, berhasil mengambil satu spesimen katak yang kemudian dideskripsikan sebagai
Hylarana rawa ini.

Jumlah spesimen yang berhasil dikoleksi hanya satu. Spesimen itu kemudian dibawa ke Museum Zoologi Bogor. Identifikasi morfologi saat itu hanya berhasil mengidentifikasi hingga tingkat genus, yakni
Rana.

Rana
sebelumnya adalah marga yang juga menaungi Hylarana. Karena perkembangan taksonomi, maka Rana sekarang terbagi menjadi beberapa marga baru, di mana Hylarana hanya salah satunya.

Identifikasi secara molekuler pada spesimen baru dilakukan Amir Hamidy dari Museum Zoologi Bogor bersama pembimbing S-3-nya di Kyoto University, Masafumi Matsui, pada tahun 2012.


"
Dari hasil analisis molekuler dari mitokondria DNA, gen 16S rRNA, bisa diketahui bahwa MZB Amp 14656 (kode spesimen) merupakan jenis baru, dengan perbedaan jarak genetik yang cukup besar 13,9–15,7 persen dari jenis-jenis lain sekerabatnya," urai Amir.

Peneliti juga membandingkan spesimen dengan tiga jenis katak segenus lain,
Hylarana baramica, Hylarana laterimaculata, dan Hylarana glandulosa. Ciri-ciri yang membedakan jenis-jenis tersebut diidentifikasi.

"Karena MZB Amp 14656 merupakan spesimen jantan, maka kami berhasil mengidentifikasi salah satu karakter seks sekunder, yaitu memiliki humeral gland (kelenjar di lengan atas) yang sangat besar dibandingkan dengan ukuran badannya," jelas Amir. Kelenjar tersebut membuat lengan katak terkesan kekar.


Selain karakteristik itu, dalam surat elektronik kepada
Kompas.com, Senin (27/8/2012), Amir juga mengatakan bahwa Hylarana rawa memiliki selaput kaki yang minimal, tak seperti katak jenis lain.

Tentang nama "rawa" sendiri, Amir mengatakan, nama itu dipilih sesuai habitatnya di rawa.
Menurutnya, tak banyak jenis katak yang bisa beradaptasi dan hidup di lingkungan rawa gambut yang asam.

Setelah deskripsi
Hylarana rawa sebagai spesies baru, pencarian lagi spesies itu masih perlu dilakukan. Hingga saat ini, informasi biologi seperti populasi dan status konservasinya belum diketahui.

"Jangan sampai penemuan kali ini menjadi yang terakhir ditemukannya
Hylarana rawa. Kekhawatiran ini cukup beralasan karena amfibi merupakan hewan yang sangat rentan dengan perubahan lingkungan, termasuk pemanasan global," ungkap Amir.

Penelitian ini dipublikasikan di jurnal
Current Herpetology edisi Juni 2012.  
 
Sumber Kaskus :
http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=16280508
kaskus maniac

autoband's Avatar

UserID: 3612035
Join Date: Nov 2011
Location: Udh gak jomblo lagi | FRM
Posts: 4,767
autoband has a spectacular aura aboutautoband has a spectacular aura aboutautoband has a spectacular aura about
 
 

No comments:

Post a Comment